Monday, September 15, 2008

Tragedi Kemiskinan

saya kaget sekali waktu iseng-iseng memilih channel berita di TV kemarin sore. Saya lupa apa headline-nya, yang jelas intinya zakat memakan korban jiwa. awalnya saya pikir "Biasa, paling-paling satu orang lansia yang kehabisan napas. Tapi kok terlalu juga ya?"
lalu begitu headlinenya kelihatan ... dhoeng... 21 orang tewas terinjak-injak saat pembagian zakat di Pasuruan. kalau 21 orang tewas dalam konser Ungu atau Linkin Park sih saya tidak kaget. lha ini kok acara amal?

Innalillali wa innaillaihi rajiuun.... astaghfirullah...
ya Allah... miris sekali, demi uang zakat sebesar 30 ribu 21 nyawa melayang karena terinjak-injak dan kehabisan oksigen.

saya tahu mereka pasti tak sabar ingin mendapatkan uang itu, tapi kalau sampai berjejalan seperti hantu-hantu di Silent Hill kok ya keterlaluan sekali. melihat desakannya saja saya sudah ngeri sekali. Ada yang mengatakan karena mereka miskin jadi antusiasme mereka jadi sulit diatur. Saya tahu kehidupan miskin itu seperti apa. Tapi apakah mental mereka juga benar-benar tergerus oleh kemiskinan? okelah, saya bisa memahami sifat tidak sabar orang berusia lanjut, tapi kenapa bukan keluarganya yang lebih muda dan kuat saja yang mengambilnya? KEnapa nenek-nenek renta yang harus merasakannya? setidaknya tolonglah ada keluarga yang mengingatkan, mentok-mentoknya mendampingi mereka -para lansia.

Saya sangat menyesalkan pemberi zakatnya dan panitianya. Menurut saksi kejadian "desak-desakkan beresiko" sudah biasa. Masya Allah, "biasa"? harusnya pemberi zakat juga memikirkan tindakan antisipasi, apalagi kalau sudah pernah terjadi hal yang hampir serupa. tapi kok malah "biasa" begitu?

benar-benar harus ditindak secara hukum.

21 nyawa melayang.
melayang karena kemiskinan, ataukah melayang karena harapan akan uluran tangan?

semoga kelak tidak akan terjadi lagi hal semacam itu di manapun. apalagi acara amal, sungguh disayangkan.

1 comment:

Anonymous said...

walau bagaimanapun, kita harus berterima kasih kepada h. syaikhon dan para korban. karena, dg peristiwa yg menimpa mereka inilah, kita semakin tersadarkan akan pentingnya zakat dilakukan dg ikhlas dan profesional... :)