Saturday, September 20, 2008

I AM A GIRL

“Daa…daa… cowok”

Dulu mungkin saya fine-fine saja mendengar orang berkata begitu pada saya. Saya sih sadar akan ketomboian saya. But I WAS.

Sekarang mungkin kalimat semacam itu bisa membuat saya kesal –walau sedikit. Orang yang mengenal betul diri saya pasti bisa melihat betapa kerasnya saya berusaha jadi gadis yang biasa-biasa saja. Orang yang kenal saya pasti bisa melihat betapa banyak perubahan yang terjadi pada saya. Saya yang anti rok sekarang mau pakai rok, apalagi rok PPL yang merepotkan sudah saya terima keberadaannya. Saya dulu anti dandan, tapi sekarang saya sudah mencoba –sedikit sih. Saya dulu suka lari-lari dan hiperaktif, tapi sekarang saya sudah menguranginya. Nhah, kalau nggak niat “ngenyek”, orang pasti mikir-mikir buat ngomong begitu. Tapi dasar teman saya pengen ngerjai saya saja jadinya ngomong begitu.

Jujur sih, saya agak gimana gitu waktu mendengarnya apa saya masih sebegitu tomboynya sampai-sampai saya berkesan terlalu dekat dengan gender cowok? Apa segitunya?. Setahu saya, saya memang tomboy, tapi saya tetap perempuan. Setomboy apapun cewek, pasti ada sisi di mana dia benar-benar seorang perempuan, sebuah sisi yang jarang dilihat orang: hati. Saya seorang tomboy yang tidak ingin disamakan dengan laki-laki atau dianggap sebagai laki-laki.

Lagipula, masih banyak kok cewek yang lebih tomboy daripada saya.

Memangnya perempuan itu harus lemah lembut? Klemar-klemer? Suka dandan? Harus feminin? Harus segitu girly-nya? Ampun...

Apesnya saya saja berada di lingkungan cewek metro yang hobi dandan dengan perilaku layaknya pengamat fashion dan mode.

Tolooong..... Ini nih yang nggak saya suka dari cewek pada umumnya. They just look at something from one angle.

Tenang Rie... tenang... Cuma masalah komunitas saja kok... nyantai... toh masih dipanggil Mbak atau Bu atau Miss sama kaum adam, berarti paling nggak kamu tu masih dianggap cewek.

Eh... kesannya kok saya begitu mengenaskan kan sih di dunia para wanita? Nggak mauuuu... saya nggak mau berkesan pathetic seperti itu.

Stay cool dong.

kata orang tak usah diambil pusing koma dengar koma saring titik

kalau ada gunanya cukup diterima koma kalau nggak buang saja titik

saya adalah saya titik

No comments: